DESA CEMPAGA PERPADUAN KEINDAHAN ALAM, WARISAN BUDAYA, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

12 November 2025 10:25:10 WITA

Cempaga, Buleleng.  Terletak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Singaraja, Desa Cempaga di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, dikenal sebagai salah satu desa tua yang menyimpan keindahan alam luar biasa serta kekayaan budaya khas Bali Aga. Desa ini menjadi contoh harmonis antara pelestarian adat istiadat dengan pembangunan modern yang tetap berpihak pada kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat. Dengan bentang alam yang memukau dan masyarakat yang ramah, Desa Cempaga kini berkembang menjadi desa wisata budaya dan alam yang menjanjikan potensi besar bagi kemajuan Bali Utara.

Keindahan alam Desa Cempaga menjadi magnet utama bagi wisatawan yang berkunjung. Letaknya yang menghadap langsung ke lautan luas menjadikan sebagian besar wilayah desa memiliki panorama laut yang menakjubkan. Saat pagi menjelang, matahari terbit menampilkan cahaya keemasan yang menyinari air laut hingga tampak berkilau, sedangkan sore hari menghadirkan pemandangan matahari tenggelam yang begitu indah di cakrawala barat. Panorama alam ini semakin dilengkapi dengan udara sejuk pegunungan di bagian selatan desa, menciptakan perpaduan sempurna antara keindahan laut dan kesejukan alam pegunungan.

Selain itu, Desa Cempaga juga dikenal memiliki hutan adat dan kawasan hutan lindung yang menjadi bagian penting dari keseimbangan ekosistem desa. Di dalam kawasan hutan ini terdapat air terjun alami yang menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan. Keberadaan air terjun tersebut tidak hanya menjadi tempat wisata alam, tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Banyak wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam sambil berjalan menyusuri jalur setapak di antara pepohonan rimbun yang masih alami.

Dalam wawancara bersama tim media, Sekretaris Desa Cempaga, I Putu Fendiana, menjelaskan tentang perkembangan desa dari segi pembangunan dan pariwisata. Ia menuturkan bahwa pemerintah desa terus berupaya melakukan peningkatan infrastruktur agar kesejahteraan masyarakat meningkat. “Om Swastiastu. Saya atas nama I Putu Fendiana sebagai Sekretaris Desa ingin menjelaskan tentang pembangunan dan keindahan alam di Desa

Cempaga. Untuk pembangunan infrastruktur, kami sudah melalui tahapan-tahapan di dalam pemerintahan desa. Salah satunya adalah pembangunan jalan dan jaringan air bersih. Sejak tahun 2019, Desa Cempaga sudah memiliki Pam Desa untuk pengelolaan air bersih yang sangat bermanfaat bagi warga,” jelasnya.

Lebih lanjut, Fendiana menyampaikan bahwa meskipun proses pembangunan terus berjalan, pemerintah desa tetap harus mematuhi ketentuan dari pemerintah pusat terkait prioritas dan tahapan pembangunan yang telah diatur. “Untuk pembangunan-pembangunan lainnya, saat ini kami tetap mengikuti aturan dan tahapan yang sudah ditetapkan agar pelaksanaan berjalan sesuai prosedur dan tetap memprioritaskan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Selain fokus pada infrastruktur, pemerintah Desa Cempaga juga memperhatikan potensi besar di bidang pariwisata dan pelestarian budaya. Menurut Fendiana, keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki desa menjadi modal kuat untuk menjadikan Cempaga sebagai desa wisata. “Sekarang Desa Cempaga sudah disebut sebagai Desa Wisata. Kami di pemerintahan desa telah membentuk Pokdarwis dan memiliki BUMDes untuk pengelolaan pariwisata. Pokdarwis ini bertugas mengatur kegiatan wisata dan membantu wisatawan yang datang berkunjung. Kami memiliki rumah adat, tarian-tarian khas, serta hutan lindung yang memiliki air terjun. Semua ini akan terus kami kemas dan tingkatkan bersama muda-mudi desa,” ungkap Ferdiana.

Karena sebagian besar daerah di desa Cempaga memiliki tanah yang cukp subur, masyarakat di desa Cempaga mayoritas menjadi petani. Dalam wawancara Fendiana menjelaskan “Sebenarnya itu, masyarakat Desa Cempaga mayoritas sebagai petani dan juga pekebun, seperti perkebunan durian, cengkeh, manggis, dan lain-lainnya. Dan juga yang saat ini sangat populer adalah durian. Banyaknya durian, yaitu durian musang king, durian ochee, durian bawor, dan durian kane yang ditingkatkan atau ditanam oleh masyarakat Cempaga untuk menambah ataupun penambahan penghasilan, seperti itu."

Kehidupan budaya di Desa Cempaga memang sangat kaya dan masih lestari. Sebagai salah satu desa Bali Aga, masyarakatnya tetap menjaga tradisi dan adat istiadat yang diwariskan leluhur. Dalam setiap kegiatan adat dan keagamaan, mereka melaksanakan rangkaian upacara secara berurutan dan penuh makna. Masyarakat percaya bahwa menjaga adat berarti menjaga keseimbangan hidup. Upacara-upacara tersebut juga sering disertai pertunjukan tarian tradisional, seperti Tari Rejang, Tari Jangkang, Tari Pendet, dan Tari Baris, yang masing-masing memiliki makna simbolis dan sakral.

Keunikan budaya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung, terutama saat perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Pada hari-hari besar tersebut, Desa Cempaga berubah menjadi pusat kegiatan budaya yang semarak. Suara gamelan menggema dari pura ke pura, para wanita membawa sesajen di atas kepala, dan anak-anak desa tampil menarikan tarian adat dengan penuh semangat. Pemandangan ini menggambarkan betapa kuatnya ikatan spiritual dan sosial masyarakat dalam menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan leluhur.

Dari sisi pariwisata, pemandangan laut dan udara pegunungan yang dimiliki Desa Cempaga menjadi kombinasi sempurna untuk relaksasi. Banyak wisatawan yang memilih tinggal di vila-vila sekitar desa untuk menikmati suasana tenang dan alami. Seperti yang disampaikan Fendiana, “Wisatawan bisa rileks atau enjoy ketika stay di Desa Cempaga. Mereka bisa menikmati udara pegunungan sekaligus pemandangan laut yang indah. Inilah daya tarik utama yang akan terus kami kembangkan bersama Pokdarwis dan para pemuda desa.”

Selain pembangunan dan wisata, Desa Cempaga juga dikenal dengan pelayanan publik yang ramah dan profesional. Aparat desa selalu sigap membantu masyarakat dalam berbagai kegiatan, baik administrasi, sosial, maupun keagamaan. Pemerintah desa menjalin hubungan yang erat dengan warga, menciptakan suasana kekeluargaan yang kuat. “Kami berkomitmen menjaga pelayanan terbaik untuk masyarakat. Bagi kami, melayani warga adalah bentuk bakti dan tanggung jawab,” ujar Fendiana di akhir wawancara.

Dengan seluruh potensi alam, budaya, dan dukungan aparatur desa yang bekerja secara transparan dan berdedikasi, Desa Cempaga kini berada di jalur yang tepat menuju kemajuan berkelanjutan. Kombinasi antara pembangunan infrastruktur, pelestarian tradisi, dan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat menjadikan Desa Cempaga sebagai model ideal desa mandiri yang tetap menjaga identitasnya sebagai desa Bali Aga.

Ke depan, masyarakat dan pemerintah desa berharap agar dukungan dari pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait terus mengalir untuk memperkuat potensi wisata, memperluas akses infrastruktur, dan menjaga kelestarian alam yang menjadi kebanggaan seluruh warga. Sebab bagi masyarakat Desa Cempaga, alam dan budaya bukan hanya aset, melainkan warisan suci yang harus dijaga untuk generasi mendatang.

 

Komentar atas DESA CEMPAGA PERPADUAN KEINDAHAN ALAM, WARISAN BUDAYA, DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

KALENDER

Lokasi CEMPAGA

tampilkan dalam peta lebih besar